PROTEIN
A. UKURAN
PROTEIN
Ukuran
protein berkisar dari beberapa ribu Dalton (Da), misalnya hormon insulin yang
mempunyai berat molekul 5.734 Da, hingga sekitar 5 juta Da seperti pada
kompleks enzim piruvat dehidrogenase. Beberapa protein berikatan dengan materi
nonprotein, baik dalam bentuk gugus prostetik yang dapat bekerja sebagai
kofaktor enzim maupun dalam asosiasi dengan molekul berukuran besar seperti
pada lipoprotein (dengan lemak) atau glikoprotein (dengan
karbohidrat).
Gugus Prostetik |
Lipoprotein |
B. STRUKTUR PROTEIN
Protein,
seperti halnya suatu molekul DNA, merupakan polimer yang linear dan tidak
bercabang. Subunit protein monomeriknya disebut asam amino dan polimer yang
dihasilkan atau polipeptidanya, jarang yang panjangnya melebihi 2000 unit.
Struktur
protein bersifat hirarki, yaitu protein disusun setahap demi setahap dan setiap
tingkatan tergantung dari tahapan di bawahnya. Adapun protein terdiri dari
empat struktur yaitu :
1. Struktur primer --> struktur protein yang
dibentuk dengan menggabungkan asam amino ke dalam polipeptida. Asam amino dihubungkan
dengan ikatan peptida yang terbentuk dengan reaksi kondensasi antara gugus
karboksil pada satu asam amino dengan gugus asam amino pada asam amino berikutnya sehingga menghasilkan suatu rantai
molekul polipeptida linier yang mempunyai ujung N dan ujung C. Tiap polipeptida
biasanya terdiri atas 100 hingga 1.500 asam amino. Ujung dari polipeptida
yang terbentuk mempunyai sifat kimia yang berbeda.
2. Struktur sekunder --> struktur yang dipersatukan oleh ikatan-ikatan hidrogen yang mempunyai polaritas
tinggi pada gugus C=O dan N-H di dalam tiap ikatan peptida, menjadikan ikatan
tersebut sangat kuat, juga memungkinkan terbentuknya sejumlah ikatan hidrogen
di antara asam-asam amino pada jarak tertentu.
Dua
tipe struktur sekunder yang umum, yaitu:
· α-heliks --> Rantai polipeptida membentuk heliks (spiral) putar kanan
dengan 3,6 asam amino per putaran sebagai akibat terjadinya ikatan hidrogen
antara gugus N-H pada suatu residu asam amino (n) dan gugus C=O pada asam amino
yang berjarak tiga residu dengannya (n+3). Struktur a-heliks banyak
dijumpai terutama pada protein-protein globuler.
α-heliks |
· β-sheet --> Struktur ini terbentuk karena gugus
N-H dan C=O pada suatu rantai polipeptida dihubungkan oleh ikatan hidrogen
dengan gugus-gugus yang komplementer pada rantai polipeptida lainnya. Jadi,
gugus N-H berikatan dengan C=O dan gugus C=O berikatan dengan N-H sehingga
kedua rantai polipeptida tersebut membentuk struktur seperti lembaran dengan
rantai samping (R) mengarah ke atas dan ke bawah lembaran. Jika kedua rantai
polipeptida mempunyai arah yang sama, misalnya dari ujung N ke ujung C, maka
lembarannya dikatakan bersifat paralel. Sebaliknya, jika kedua rantai
polipeptida mempunyai arah berlawanan, maka lembarannya dikatakan bersifat antiparalel.
Lembaran b merupakan struktur yang sangat kuat dan banyak dijumpai pada
protein-protein struktural, misalnya fibroin sutera.
β-sheet |
Keduanya terbentuk karena ikatan hidrogen yang terjadi
antara asam amino yang berbeda pada polipeptida.
3. Struktur tersier --> terjadi dari
lipatan komponen struktur sekunder polipeptida yang membentuk konfigurasi tiga
dimensi. Struktur tersier terjadi karena bermacam-macam gaya kimiawi terutama
ikatan hidrogen antara individu asam amino dan gaya hidrofobik yang mengatur
bahwa asam amino dengan sisi gugus non-polar harus dilindungi dari air dengan
menenpatkannya di bagian dalam protein.
4. Struktur kuartener --> melibatkan asosiasi dua atau lebih
polipeptida, masing-masing terlipat menjadi struktur tersier, menjadi protein
multisubunit. Tidak semua protein membentuk struktur kuaternair. Hanya protein
yang mempunyai fungsi kompleks yang memiliki struktur ini termasuk beberapa
protein yang terlibat dalam ekspresi gen.
Struktur Protein |
C. MACAM-MACAM
PROTEIN
Secara garis besar dapat
dibedakan dua kelompok protein, yaitu:
1. Protein globuler
Protein globuler dapat dilipat
dengan kompak dan di dalam larutan lebih kurang berbentuk seperti
partikel-partikel bulat. Kebanyakan enzim merupakan protein globuler.
2. Protein serabut (fibrous
protein).
Protein serabut mempunyai
nisbah aksial (panjang berbanding lebar) yang sangat tinggi dan seringkali
merupakan protein struktural yang penting,
misalnya fibroin pada sutera dan keratin pada rambut dan bulu domba.
D. PELIPATAN PROTEIN (Protein folding)
Sekuens asam
amino pada protein menentukan proses pelipatannya. Banyak protein yang butuh bantuan
untuk:
1.
Mencegah salah pelipatan (misfolding) sebelum sintesis selesai
2.
Terlipat secara tepat
Protein folding dimediasi
oleh protein lain; dan dapat diinduksi oleh stres pada sel. molekul
protein yang membantu proses folding adalah:
- Chaperon molekuler*: mengikat dan menstabilkan protein yang blm dilipat (unfolded protein), sehingga tidak beragregat dengan protein lain
- Chaperonin*: membantu proses pelipatan protein dalam sel (in vivo) Ex: GroEL
Catatan:
*Keduanya membutuhkan ATP
Begitu diperoleh kondisi yang sesuai, kebanyakan polipeptida
akan segera melipat menjadi struktur tersier yang tepat karena biasanya
struktur tersier ini merupakan konformasi dengan energi yang paling rendah.
Akan tetapi, secara in vivo pelipatan yang tepat seringkali dibantu oleh
protein-protein tertentu yang disebut chaperon.
Folding of proteins in vivo is promoted by the chaperonin, GroEL |
E. PERAN PENTING PROTEIN BAGI ORGANISME
Protein dalam
kehidupan sehari-hari sangatlah penting, karena tanpa protein daya tahan tubuh
kita menurun. Keragaman struktur protein yang sangat besar memungkinkan protein
melaksanakan berbagai fungsi yang melandasi kehidupan, fungsi protein
diantaranya adalah :
·
Katalisis biokimia, contohnya
enzim.
· Struktur, contohnya kolagen
yang merupakan komponen penting pada tulang dan tendon.
·
Pergerakan,
contohnya aktin dan myosin.
Aktin dan Myosin |
· Transport,
contohnya hemoglobin yang membawa oksigen dalam aliran darah dan serum albumin
yang membawa asam lemak.
·
Pengaturan,
contohnya hormon insulin yang mengontrol gula darah dan sitokin seperti
interleukin yang mengatur pembelahan sel dan diferensiasi.
· Proteksi,
contohnya antibodi dan protein yang telibat dalam pembekuan darah.
·
Penyimpanan,
contohnya feritin untuk menyimpan besi dalam darah dan gliadin untuk menyimpan
asam amino dalam biji gandum yang dorman.
terimakasih mas/mbak. bermanfaat sekali
BalasHapussama"
Hapus